KONSEP LISTRIK STATIS
KONSEP
LISTRIK STATIS
Pengertian listrik statis
Listrik adalah kekuatan dasar di alam dan petir
menunjukkan betapa kuatnya listrik. Sedangkan pengertian Listrik statis (listriktidak mengalir) adalah listrik yang tidak mengalir dan
perpindahan arusnya terbatas. Listrik statis atau elektrostatiska merupakan
bagian dari ilmu listrik yang mempelajari sifat -sifat muatan listrik. Dari
pelajaran listrik statis, kita dapat mengetahui bahwa elektron adalah muatan
listrik negatif yang mudah berpindah melalui bahan konduktor serta sulit
berpindah melalui bahan isolator. Namun demikian, pemanfaatan listrik lebih
banyak berkaitan dengan muatan listrik yang bergerak (listrik dinamis), seperti
pemanfaatan listrik dalam kehidupan seharai- hari, baik di rumah, di kantor, di
perusahaan, maupun di industri kecil dan besar.
Sejarah listrik statis
Ilmu pengetahuan tentang listrik bermula dari
pengamatan yang dilakukan oleh Thales dari Miletus pada tahun 600 SM, bahwa
batu ambar yang digosok dengan kain berbulu dapat menarik potongan jerami yang
ada didekatnya. Pengatahuan tentang magnetisme kembali kepada pengamatan bahwa
batu-batuan yang terdapat secara alami (yakni, magnetik) akan menarik besi.
Kedua ilmu pengetahuan ini berkembang agak terpisah sampai tahun 1820, ketika
Hans Christian Oersted (1777 – 1851) mengamati hubungan antara keduanya, bahwa
arus listrik di dalam sebuah kawat dapat mempengaruhi sebuah jarum kompas
magnetik. Ilmu pengetahuan baru mengenai elektromagnetisme dikembangkan lebih
jauh oleh banyak peneliti, dan salah seorang yang paling penting diantaranya
adalah Michael Faraday (1791 – 1867). James Clerk Maxwell (1831 – 1879)
merumuskan hukum-hukum elektromagnetisme di dalam bentuk yang kita kenal
seperti sekarang.
Percobaan
yang umum untuk membuktikan adanya listrik statis antara lain :
- Ketika batang plastic digosok-gosokan pada rambut kering atau kain wol, electron-elektron dari rambut/kain wol menuju batang plastic, sehingga batang plastic kelebihan electron dan batang plastic menjadi bermuatan negative dan dapat menarik potongan-potongan kecil kertas,
- Ketika batang kaca digosok dengan kain sutera, electron-elektron batang kaca menuju kea rah kain sutra sehingga batang kaca kekurangan electron, dan batang kaca menjadi bermuatan potitif.
Loncatan muatan listrik terjadi pada saat muatan listrik bergerak secara
bersama-sama. Kejadian ini disebut pengosongan
listrik statis. Petir merupakan salah satu contoh proses
pengosongan. Pengosongan terjadi apabila tersedia suatu jalan
bagi elektron-elektron untuk mengalir dari suatu benda bermuatan ke benda lain.
Perpindahan muatan listrik statis dari satu benda ke benda lain disebut
penetralan atau pengosongan muatan statis. Pengosongan itu lazim juga disebut
pentanahan, karena muatan itu sering dikosongkan dengan cara menyalurkan ke
tanah. Pengosongan muatan statis di udara dapat terjadi sangat besar sehingga
menimbulkan suara dahsyat yang kita sebut petir.
Proses Terjadinya Petir
- Sebelum terjadi petir, muatan listrik terbentuk di dalam awan ketika butiranbutiran air saling menggosok satu sama lain.
- Kemudian terjadi pemisahan muatan di dalam awan. Bagian bawah awan menjadi bermuatan lebih negatif, menyebabkan muatanmuatan positif terinduksi ke permukaan tanah.
- Terjadi sambaran petir dari awan ke tanah ketika muatan negatif (elektron) meloncat dari awan bagian bawah ke titik tertinggi di atas tanah yang bermuatan positif.
Manfaat/Penerapan
Listrik Statis
1. Alat
Penggumpal Asap untuk Mengurangi Polusi
2.
Pengecatan Mobil
3. Mesin
Fotokopi
4. Mesin listrik
5. Printer
laser
6. Cat semprot
Ada beberapa
cara untuk membuat benda bermuatan listrik antara lain :
1. Menggosok
a. Menggosok penggaris plastik dengan kain wool –> Penggaris menjadi
bermuatan listrik jenis negatif.
b. Menggosok kaca dengan kain sutera –> Kaca menjadi bermuatan listrik jenis positif.
b. Menggosok kaca dengan kain sutera –> Kaca menjadi bermuatan listrik jenis positif.
Mengapa dengan menggosokkan benda ke benda lain dapat membuat benda
bermuatan listrik? Apakah semua benda jika digosokkan akan bermuatan listrik?
Muatan listrik pada sebuah benda, sangat dipengaruhi olah muatan listrik
atom-atom penyusunnya. Ada atom-atom yang cenderung melepas elektron, tetapi
ada juga atom-atom yang cenderung mengikat elektron. Jika dua benda tersusun
dari atom-atom yang memiliki perbedaan sifat tersebut saling digosokkan maka,
maka interaksi itu akan lebih mudah membuat benda bermuatan listrik.
Jika kain sutera digosokkan pada kaca, maka elektron-elektron kaca akan
berpindah menuju sutera, sehingga kaca menjadi bermuataan positif. sementara
itu kain sutera menjadi bermuatan negatif karena mendapat tambahan elektron
Jika kain wool digosokkan pada plastik, maka elektron-elektron kain wool
akan berpindah menuju plastik, sehingga plastik menjadi bermuataan negatif.
sementara itu kain wool menjadi bermuatan positif karena kehilangan elektron-elektronnya.
2. Induksi
Bagaimana proses pemuatan listrik dengan induksi?
Induksi dapat dilakukan dengan cara mendekatkan benda yang bermuatan
listrik ke benda netral. Akibatnya benda netral akan terpolarisasi. Jika benda
netral yang telah terpolarisasi di hubungkan dengan tanah (di ground kan), maka
elektron-elektronnya akan mengalir menuju tanah. Setelah penghantar yang menuju
tanah di hilangkan dan benda bermuatan listrik dijauhkan, maka benda netral
akan menjadi kekurangan elektron (bermuatan positif). Induksi dalam jumlah
muatan tertentu dapat mengakibatkan muatan listrik melompati gap (jarak
pemisah), dalam hal ini dapat menimbulkan lintasan bunga api. Salah satu
peristiwa yang besar adalah terjadinya petir.
Sifat Muatan Listrik –> Muatan listrik dapat menarik benda-benda kecil
Potongan kertas kecil-kecil dapat menempel pada penggaris yang bermuatan
listrik karena adanya gaya listrik. Jika gaya listrik lebih besar dari gaya
gravitasi benda maka benda akan menempel pada penggaris, sebaliknya jika gaya listrik
kurang dari gaya gravitasi, maka benda tidak akan menempel.Interaksi antara dua
muatan listrikbaik berupa gaya tolak atau gaya tarik dapat digambarkan dengan
menggunakan garis-garis gaya listrik
Hukum Coulomb
Pada tahun 1785, seorang ahli fisika Prancis bernama
Charles Augustin de Coulomb melakukan penelitian mengenai gaya yang
ditimbulkan oleh dua benda yang bermuatan listrik. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa:
“Besarnya gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara
dua benda bermuatan listrik (yang kemudian disebut gaya Coulomb) berbanding
lurus dengan muatan masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak antara kedua benda tersebut.”
Jika dua benda berada di ruang vakum(hampa) bermuatan
Q1 dan Q2 dan memiliki jarak antara keduanya r, seperti
pada gambar berikut ini !
2 gaya yang searah maka resultan gaya
dijumlah dari gaya tersebut
gaya yang berlawanan maka resultan gaya
selisih dari gaya tersebut
Gaya
listrik yang timbuldiantara kedua muatan diatas rumusnya :
demikian materi tentang listrik statis.
Comments
Post a Comment