GEJALA KEMAGNETAN
GEJALA KEMAGNETAN
A.
Pengertian
Magnet
Magnet
merupakan benda yang dapat menarik benda-benda lain di sekitarnya seperti besi,
baja, dan kobalt. Sebuah magnet terdiri atas magnet-magnet elementer yang
tersusun secara teratur. Magnet mmepunyai bagian yang paling kuat daya tariknya
yaitu bagian kutub magnet, terdiri dari kutub utara (KU) dan kutub Selatan
(KS).
Sifat-sifat
kutub magnet adalah kutub-kutub sejenis jika didekatkan, akan tolak menolak.
Sedangkan kutub-kutub tidak sejenis jika didekatkan, akan tarik menarik.
Ruangan di sekitar magnet yang masih dipengaruhi adanya gaya magnet disebut
medan magnet. Kuat medan magnet ditunjukkan oleh garis-garis magnet yang
disebut fluks.
Pada beberapa abad yang lalu, kira-kira 600 SM, bangsa
Yunani telah menemukan batuan di daerah Magnesia yang dapat menarik potongan
besi dan baja. Batu inilah yang saat ini dikenal dengan nama magnet. Kemagnetan
dapat diartikan sebagai tarikan sebuah magnet pada bahan-bahan magnetik. Benda
magnetik adalah benda yang dapat ditarik oleh magnet, seperti peniti, penjepit
kertas, jarum, dan paku payung. Benda magnetik biasanya terbuat dari besi,
baja, kobalt, dan nikel. Benda-benda yang tidak dapat ditarik magnet dinamakan
benda nonmagnetik atau benda bukan magnetik seperti penghapus, sendok, kertas,
pensil, pulpen, dan penggaris. Benda nonmagnetik biasanya terbuat dari tembaga,
aluminium, plastik, karet, dan kayu.
Berdasarkan kemampuan menyimpan sifat magnetiknya, bahan magnetik dapat digolongkan menjadi magnet permanen dan magnet sementara. Magnet permanen merupakan magnet yang tetap mempertahankan kekuatannya untuk jangka waktu yang lama. Magnet permanen digunakan dalam berbagai alat pengukur, antara lain voltmeter, galvanometer, alat perekam kardiograf, kompas magnet, magnetometer. Magnet permanen juga digunakan dalam peralatan seperti pengeras suara (loudspeaker), pita kaset, dan disket.
Berdasarkan kemampuan menyimpan sifat magnetiknya, bahan magnetik dapat digolongkan menjadi magnet permanen dan magnet sementara. Magnet permanen merupakan magnet yang tetap mempertahankan kekuatannya untuk jangka waktu yang lama. Magnet permanen digunakan dalam berbagai alat pengukur, antara lain voltmeter, galvanometer, alat perekam kardiograf, kompas magnet, magnetometer. Magnet permanen juga digunakan dalam peralatan seperti pengeras suara (loudspeaker), pita kaset, dan disket.
Magnet terdiri atas beberapa jenis. Berdasarkan
bentuknya, magnet dibedakan atas magnet batang, magnet silinder, magnet U,
magnet ladam, dan magnet jarum. Magnet mempunyai dua buah kutub yang disebut
kutub magnet. Kutub-kutub ini dinamakan kutub utara (berwarna merah) dan kutub selatan
(berwarna hitam).
Ujung-ujung magnet selalu mengarah ke utara dan
selatan bumi. Ujung magnet yang
mengarah ke utara bumi dinamakan kutub utara magnet,
sedangkan ujung magnet yang mengarah ke selatan Bumi dinamakan kutub selatan
magnet. Bumi memiliki sifat magnetik, sehingga Bumi dapat dianggap sebagai
magnet raksasa. Hal inilah yang menyebabkan jarum kompas selalu menunjuk arah
yang sama walaupun setelah diberikan gangguan, yaitu arah utara-selatan.
Kutub utara dari magnet bumi terdapat di dekat kutub
selatan bumi dan kutub selatan magnet bumi terdapat di dekat kutub utara bumi.
Kutub-kutub magnet bumi tidak tepat berhimpit dengan kutub-kutub bumi. Hal
tersebut menyebabkan jarum kompas tidak tepat menunjuk arah utara-selatan bumi,
tetapi sedikit menyimpang. Sudut penyimpangan ini dinamakan sudut deklinasi.
Jika kita memerhatikan jarum kompas, jarum kompas
tidak pernah terletak mendatar atau tidak pernah sejajar dengan bidang
horizontal. Jarum kompas tidak pernah sejajar bidang horizontal karena
garis-garis gaya magnetik Bumi tidak sejajar dengan permukaan Bumi, tetapi
membentuk kemiringan terhadap arah horizontal. Sudut yang dibentuk oleh jarum
kompas terhadap bidang horizontal ini disebut sudut inklinasi. Sudut inklinasi
positif bila kutub utara jarum kompas menyimpang ke bawah terhadap arah
horizontal, sedangkan inklinasi negatif sebaliknya.
B.
SIFAT – SIFAT MAGNET
Magnet hanya dapat menarik benda –
benda tertentu dalam jangkauannya, artinya tidak semua benda dapat ditarik. Gaya
Magnet dapat menembus benda, semakin kuat gaya magnet maka semakin tebal pula
benda yang dapat ditembus oleh gaya tersebut. Magnet mempunyai dua kutub, yaitu Kutub Utara dan Kutub Selatan. Apabila Kutub yang sejenis / senama
didekatkan satu sama lain maka mereka akan saling tolak menolak, namun
apabila kutub yang berbeda didekatkan satu sama lain maka mereka akan saling
Tarik Menarik
C. BAHAN MAGNETIK
Berdasarkan sifat medan
magnetik suatu bahan dapat dibedakn menjadi 3 kelompok yaitu :
a. Bahan
diamagnetik
Benda diamagnetik, bila
ditempatkan dalam medan magnet yang tidak homogen, ujung-ujung benda itu
mengalami gaya tolak sehingga benda akan mengambil posisi yang tegak lurus pada
kuat medan. Benda-benda yang demikian mempunyai nilai permeabilitas
relatif lebih kecil dari satu. Contoh
: Bismuth, tembaga, emas, antimon, kaca flinta.
b. Bahan
paramagnetik
Benda paramagnetik :
bila ditempatkan dalam medan magnet yang tidak homogen, akan mengambil posisi
sejajar dengan arah kuat medan. Benda-benda yang demikian mempunyai permeabilitas relatif
lebih besar dari pada satu. Contoh
: Aluminium, platina, oksigen, sulfat tembaga dan banyak lagi garam-garam logam
adalah zat paramagnetik.
c. Bahan
ferromagnetik
Benda feromagnetik : Benda-benda
yang mempunyai efek magnet yang sangat besar, sangat kuat ditarik oleh magnet
dan mempunyai permeabilitas relatif sampai beberapa ribu. Contoh : Besi, baja,
nikel, cobalt dan campuran logam tertentu ( almico ).
D. KUTUB-KUTUB MAGNET
Apabila sebuah magnet
batang digantung pada titik beratnya dan dibirakan bebas. Sesudah keadaan
setimbang tercapai, ternyata kutub-kutub batang magnet itu menghadap ke Utara
dan Selatan. Kutub magnet yang menghadap ke utara di sebut kutub Utara. Kutub
magnet yang menghadap ke Selatan disebut kutub Selatan. Hal yang sama
juga dapat kita jumpai pada magnet jarum yang dapat berputar pada sumbu
tegak ( jarum deklinasi ).
Gambar 2.10 Jarum kompas didekatkan
dengan magnet batang
Secara umum magnet
mempunyai dua ujung kutub sebagaimana kutub yang ada di bumi yaitu kutub utara
dan kutub selatan. Seperti pada waktu kita mempelajari materi listrik statis,
bahwa pada magnet juga terjadi gaya tarik - menarik apabila dua kutub yang
berbeda saling berdekatan dan terjadi gaya tolak – menolak apabila dua kutub
yang sama saling berdekatan. Namun, ada satu perbedaan yang harus diperhatikan.
Bahwa muatan – muatan listrik dapat dipisahkan menjadi muatan positif dan
muatan negatif, tetapi kutub – kutub magnet tidak dapat dipisahkan satu sama
lain. Karena apabila sebatang magnet dipotong maka secara otomatis pada
potongan tersebut akan muncul kutub – kutub baru. Sehingga kutub utara dan
kutub selatan akan selalu berpasangan.
E. MEMBUAT MAGNET
1. Membuat Magnet dengan Menggosok
1. Membuat Magnet dengan Menggosok
Batang besi atau baja yang telah digosok selama
beberapa menit dengan magnet batang akan menjadi magnet. Kutub magnet yang
dihasilkan di ujung batang besi atau baja yang digosok selalu berlawanan dengan
kutub magnet yang menggosoknya.
2. Membuat Magnet dengan Mengalirkan Arus Listrik
2. Membuat Magnet dengan Mengalirkan Arus Listrik
Paku dapat
dibuat menjadi magnet dengan cara diberi arus listrik melalui kawat yang
dililitkan pada paku. Magnet yang dibuat dengan menggunakan arus listrik
dinamakan dengan elektromagnet.
3. Membuat
Magnet dengan Cara Induksi
Paku dapat
dibuat menjadi magnet dengan cara didekatkan pada sebuah magnet kuat. Cara
membuat magnet dengan cara mendekatkan batang baja atau besi pada sebuah magnet
kuat dinamakan induksi magnetik.
Jika
sebuah magnet batang dipotong menjadi beberapa bagian, maka bagian-bagian
tersebut merupakan magnet baru dan masing-masing bagian mempunyai kutub utara
dan kutub selatan. Jika magnet batang tersebut dipotong-potong terus-menerus
menjadi bagian yang labih kecil, akan didapat bagian terkecil yang disebut
magnet elementer. Teori magnet elementer dikemukakan oleh Weber, yang intinya
adalah sebagai berikut.
§
Sebuah magnet dapat dibagi-bagi menjadi magnet yang
lebih kecil dalam cacah tak terhingga. Magnet kecil ini dinamakan magnet
elementer.
§
Benda/zat, terutama besi dan baja, terdiri atas magnet
elementer-magnet elementer.
§
Pada benda yang bersifat magnet, susunan magnet
elementernya teratur dan membentuk arah yang sama. Sedangkan pada benda yang
tidak bersifat magnet, susunan magnet elementernya tidak teratur.
§
Magnet elementer pada besi mudah bergerak,
sedangkanmagnet elementer pada baja sukar bergerak. Karena itulah, magnet yang
terbuat dari besi bersifat sementara, sedangkan magnet yang terbuat dari baja
bersifat tetap.
F.
JENIS – JENIS MAGNET
Secara
garis besar, terdapat 2 jenis magnet, yaitu :
1.
Magnet Alam
Alam
adalah magnet yang sudah memiliki sifat kemagnetan secara alami, artinya tanpa
ada campur tangan manusia. Contohnya adalah gunung ida di Magnesia yang mampu
menarik benda–benda disekitarnya.
2. Magnet Buatan
2. Magnet Buatan
Magnet
Buatan adalah magnet yang dibuat manusia, magnet buatan dibuat dari bahan–bahan magnetik kuat seperti besi dan baja. Magnet buatan terbagi lagi menjadi
2, yaitu :
•
Magnet Tetap (Pemnanen), merupakan magnet yang sifat kemagnetannya bersifat
permanen, meskipun proses pembuatannya sudah dihentikan.
• Magnet Sementara
(Remanen), merupakan magnet yang sifat kemagnetannya hanya sementara, yaitu
hanya terjadi selama proses pembuatannya
Pemanfaatan Sifat Kemagnetan
1. Prinsip Elektromagnet
dalam Bel Listrik
Bel listrik terdiri atas beberapa bagian, yaitu
sebagai berikut.
§
Besi berbentuk huruf U yang dililit kawat berfungsi
sebagai magnet ketika diberi arus listrik.
§
Interuptor yang berfungsi sebagai pemutus arus.
§
Jangkar besi lunak yang dihubungkan dengan pegas baja.
§
Besi yang berfungsi sebagai bel.
§
Saklar tekan.
§
Baterai sebagai sumber tegangan.
Ketika saklar ditekan, arus listrik dari baterai
mengalir melalui interuptor lalu menuju pegas baja dan akhirnya sampai di
kumparan. Ketika kumparan dialiri arus listrik, kumparan tersebut menjadi
magnet (elektromagnet) dan menarik jangkar besi lunak sehingga jangkar tersebut
memukul bel dan menghasilkan bunyi. Sesaat setelah jangkar besi lunak ditarik
oleh elektromagnet, arus listrik yang mengalir melalui interuptor terputus.
Terhentinya arus listrik yang mengalir menuju kumparan menyebabkan kumparan
kehilangan sifat kemagnetannya sehingga pegas baja menarik jangkar besi lunak
pada keadaan semula. Setelah kembali ke kedudukan semula, interuptor terhubung
kembali dengan arus listrik dari baterai sehingga kumparan menjadi magnet dan
proses yang sama akan terulang kembali. Proses ini terjadi secara
berulang-ulang sehingga bel terus menghasilkan bunyi sampai saklar kembali ditekan
untuk memutuskan arus dari baterai.
2. Prinsip Elektromagnet dalam Relai
Relai adalah alat elektronika yang dapat menghubungkan
atau memutuskan arus listrik yang
besar dengan memanfaatkan arus listrik yang kecil.
Relai merupakan saklar yang bekerja dengan menggunakan prinsip elektromagnet.
Ketika ada arus lemah yang mengalir melalui kumparan, inti
besi lunak akan menjadi magnet. Setelah menjadi magnet, inti besi tersebut
menarik jangkar besi lunak sehingga kontak saklar akan terhubung dan arus
listrik kuat dapat mengalir. Kontak saklar akan terputus jika arus lemah yang
masuk melalui kumparan diputuskan.
Pada relai terdapat dua buah rangkaian yang terpisah.
Rangkaian pertama adalah rangkaian yang menghubungkan arus lemah dengan
elektromagnet pada relai. Rangkaian kedua adalah rangkaian yang memanfaatkan
kontak saklar pada relai untuk memutuskan atau menghubungkan arus listrik kuat
yang terhubung dengan alat listrik lainnya, seperti motor listrik atau lampu.
3. Prinsip Elektromagnet dalam
Telepon
Telepon terdiri atas dua bagian utama, yaitu pesawat
pengirim dan pesawat penerima. Telepon bekerja dengan cara mengubah gelombang
suara menjadi getaran-getaran listrik. Ketika kita berbicara pada pesawat
pengirim melalui mikrofon, tekanan suara kita menekan diafragma aluminium
sehingga serbuk-serbuk karbon tertekan. Akibatnya, hambatan serbuk karbon berubah-ubah
sesuai dengan tekanan suaramu.
Perubahan hambatan ini menyebabkan besarnya arus yang mengalir melalui rangkaian ikut berubah mengikuti perubahan tekanan suara. Perubahan besar arus yang mengalir tersebut diubah menjadi sinyal yang akan dikirimkan ke pesawat penerima. Pada pesawat penerima, sinyal listrik diubah kembali menjadi tekanan-tekanan suara. Akibatnya, diafragma besi yang ada dalam pesawat penerima terdorong dan menghasilkan tekanan suara yang sama dengan tekanan suara yang dikirimkan mikrofon.
Perubahan hambatan ini menyebabkan besarnya arus yang mengalir melalui rangkaian ikut berubah mengikuti perubahan tekanan suara. Perubahan besar arus yang mengalir tersebut diubah menjadi sinyal yang akan dikirimkan ke pesawat penerima. Pada pesawat penerima, sinyal listrik diubah kembali menjadi tekanan-tekanan suara. Akibatnya, diafragma besi yang ada dalam pesawat penerima terdorong dan menghasilkan tekanan suara yang sama dengan tekanan suara yang dikirimkan mikrofon.
Comments
Post a Comment